Sisi Lain Sony Sugema Raja Bimbel
Sisi Lain Sony Sugema Raja Bimbel
Oleh Gede H. Cahyana
Sony Sugema meninggal pada 31 Januari 2016, tujuh hari
sebelum tanggal ulang kelahirannya. Beliau lahir pada 7 Februari 1965. Dua hari
sebelumnya, pendiri SSC ini menjalani operasi pemasangan ring untuk sakit
jantungnya di RS Santosa, Bandung. Namun, takdir memberikan jalan lain, beliau
meninggal pagi tadi.
Di bawah ini adalah sisi lain dari sosok Sony Sugema yang
saya kutip dari Kharisma, sebuah Majalah Remaja yang dikelola oleh KARISMA (Keluarga
Remaja Islam Salman), No. 8 Thn, II/Maret 1984, diterbitkan oleh YPM Salman
ITB. Kutipan sebagian dari “feature” ini ditulis di dalam rubrik “FOKUS” di
bawah judul Menjemput Kebahagiaan Hidup.
Ada sejumlah narasumber, di antaranya: Ustadz Mu’thi Nurdin, Bapak Zainuddin
Soelaiman (Ketua DKM Istiqamah waktu itu), beberapa mahasiswa/i termasuk Sony
Sugema (mahasiswa Teknik Sipil ITB, tahun 1982).
Sebagai pemuda sederhana, Sony Sugema termasuk pria yang berani
menikah muda. Pada saat itu, tahun 1984, Sony Sugema berusia 19 tahun dan
sedang menantikan kelahiran anak pertamanya. Ini tuturannya kepada Kharisma, “Tidak ada kesulitan dalam masalah ekonomi,
pada akhirnya. Saya menikah dengan modal nol (dalam keuangan-red Kharisma).
Memang pada awalnya ada kesulitan kecil, tetapi itu tidak berlangsung lama
karena bisa diatasi dengan segera.”
Pada waktu itu, yang dibiayainya tidak hanya istrinya,
tetapi juga ibu dan adik-adiknya. Sony adalah anak sulung dan yatim. Sony yakin
bahwa Allah akan memberikan jalan rizki
yang halal. Lantas, datanglah berbagai tawaran dari sekolah-sekolah untuk
menjadi pengajar. Tuturnya lebih lanjut, “Saya
ingin menekankan hal ini kepada kaum muslimin bahwa tidak ada yang perlu
dikhawatirkan apabila sudah ada keinginan untuk menikah.”
Semoga SSC dan lembaga lainnya tetap eksis dan berkembang. By the way, saya pun, pada awal 1990-an,
mem-bimbel-kan adik kelima saya di-SSC, waktu itu di Jalan Sumur Bandung, setelah
gagal pada test masuk PTN tahun sebelumnya. Ia pun lulus di PTN yang dicita-citakannya.
Terima kasih SSC, terima kasih Pak Sony, semoga Allah Swt memberikan ampunan-Nya.
Di bawah ini adalah foto halaman majalah Kharisma edisi Maret 1984 tersebut.
Di bawah ini adalah foto halaman majalah Kharisma edisi Maret 1984 tersebut.
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home