Gede on Water

No life without water, menapak jejak air, mengalir sampai jauh.

Senin, September 17, 2012

Andai, Air adalah Agama


Andai, Air adalah Agama
Oleh Gede H. Cahyana


If I were called in
To construct a religion
I should make use of ... water.
(Philip Larkin: Whitsun Weddings).

Ditulis oleh Philip Larkin, puisi di atas menjadi bagian penting dalam khazanah lingkungan, khususnya peran air sebagai komponen lingkungan yang erat kaitannya dengan agama dan manusia. Dalam Surat Al Anbiyya: 30 ditegaskan bahwa segala yang hidup diciptakan dari air. Juga terbukti, 75 persen tubuh manusia disusun oleh air dan Al Qur’an menyebut kata air minimal 63 kali. Dalam perkembangan budaya tradisional, tingginya kesakralan air tampak pada ungkapan tirtha nirmala, tirtha kamandalu, amrta njiwani (Sansekerta), maaul hayat (Arab), nectar-ambrosia (Yunani), the elixir of life, the liquid of life (Inggris), air suci (Indonesia).

Faktanya, air terlibat dalam semua kehidupan manusia, baik untuk minum maupun ibadah ritual. Namun, air yang layak digunakan untuk minum dan ibadah tidak mudah diperoleh. Ada daerah yang banyak airnya tetapi keruh sehingga tak sedikit yang krisis air minum. Malah sekarang, paruh kedua September 2012 ini, begitu banyak daerah yang kekeringan. Padahal kemarau ini belum melewati masanya, masih wajar-wajar saja. Bagaimana kalau kemarau hingga Oktober atau November, apa yang akan terjadi? Pasti memilukan. Bahkan membahayakan. Kalau demikian, adakah cara untuk memperoleh air layak-minum, memenuhi syarat kesehatan dan murah unit pengolahnya?

Teknologi Pengolah
Ada beberapa unit pengolah tepat guna yang dapat diterapkan karena sederhana desainnya. Misalnya, DyGF (Dynamic Gravel Filter) yang terdiri atas 3 atau 4 bak filter. Setiap bak diisi gravel, dengan media kasar di kompartemen pertama dan berturut-turut media yang kecil di kompartemen terakhir. Air mengalir turun melewati setiap kompartemen. Ada juga Upflow Roughing Filter Seri (URFS). Karena kebanyakan akumulasi padatan terjadi di dasar filter dekat pipa pengurasnya, maka URFS ini lebih mudah dibersihkan.

URFL (Lapis) terdiri atas bak filter yang berisi multilapis media mulai dari yang media kasar di dasar bak hingga media halus di lapisan atas. Keuntungan URF Lapis ini ialah persyaratan ruangnya kecil dan biayanya rendah dibandingkan dengan HRF maupun URF Seri. URF Lapis sangat efektif untuk air yang rendah sampai medium kekeruhannya 
HRF (Horizontal Roughing Filtration) terdiri atas bak horisontal dengan 3 atau 4 ruang yang panjangnya bervariasi dan dipisahkan oleh sekat (baffle) dengan aliran horisontal. Setiap kompartemen diisi gravel, media kasar di kompartemen pertama dan berturut-turut media halus di kompartemen akhir. Keuntungan HRF karena panjang medianya besar dan kapasitas penyimpanan solid-nya juga besar maka frekuensi pembersihannya menjadi jarang. HRF ini cocok untuk mengolah air yang kekeruhannya tinggi. Tetapi HRF perlu lahan yang relatif lebih luas daripada URF.


Konstruksi Filter
Biasanya filter ini terdiri atas tangki, lapisan air, media filter, sistem drainase, dan kontrol aliran. Tangki berukuran kecil bisa dibuat dari bahan plastik, fibreglass dan yang besar biasanya berbahan beton. Jumlah tangkinya minimal dua buah agar yang satu dapat dibersihkan sementara satunya lagi tetap beroperasi. Jumlah total unit yang dibangun bergantung pada besar-kecilnya debit air yang diolah. Yang juga penting adalah tinggi taraf muka air di atas media filter. Beda tinggi ini memberikan head untuk proses filtrasi melewati pasir. Kedalamannya bervariasi antara 0,5 - 1,5 m atau 1 – 1,5 m.

Adapun medianya berupa pasir dengan ukuran efektif (effective size, ES) dan koefisien keseragaman (uniformity coefficient, UC) tertentu. Tebal medianya antara 1 - 1.5 m atau 0,6 – 1,2 m. Media pasir ini berdiameter antara 0,15 – 0,35 mm, ES = 0,25 mm dengan UC kurang dari 2 atau 3. Pasir harus dicuci sampai bersih, tidak mengandung tanah, lempung, dan zat organik. Partikel yang sangat kecil akan mempercepat penyumbatan sehingga frekuensi pembersihannya menjadi sering. Pasir yang tidak seragam dapat mereduksi parasitas (bukan porositas, porosity) antarpasir sehingga memperlambat aliran air. (Cat: perviousness: parasitas, rongga antarpasir).

Setelah melewati lapisan pasir tersebut, air mengalir di lapisan kerikil (gravel) yang fungsinya sebagai penopang dan pencegah pasir agar tidak hanyut ke bagian outlet filter. Menurut kebiasaan desain di Eropa, spesifikasi kerikilnya terdiri atas tiga lapis, yaitu 2 - 8 mm, 8 - 16 mm, dan 16 - 32 mm. Di bawah kerikil ini lantas dipasang sistem drainase (underdrain) atau kolektor air dengan pola jaringan pipa. Yang terakhir ialah kontrol aliran air. Pada filter besar, flowmeter (misalnya venturimeter) dipasang untuk memonitor aliran air. Aliran ini biasanya dinyatakan dalam liter per jam per m2. *