Andai, Air adalah Agama
Andai, Air adalah Agama
Oleh Gede H. Cahyana
If I were called in
To construct a religion
I should make use of ... water.
(Philip Larkin: Whitsun Weddings).
Ditulis oleh Philip Larkin, puisi di atas menjadi bagian penting dalam
khazanah lingkungan, khususnya peran air sebagai komponen lingkungan yang erat
kaitannya dengan agama dan manusia. Dalam Surat Al Anbiyya: 30 ditegaskan bahwa
segala yang hidup diciptakan dari air. Juga terbukti, 75 persen tubuh manusia disusun oleh air dan Al Qur’an
menyebut kata air minimal 63 kali. Dalam perkembangan budaya tradisional,
tingginya kesakralan air tampak pada ungkapan tirtha nirmala, tirtha kamandalu, amrta njiwani (Sansekerta), maaul hayat (Arab), nectar-ambrosia (Yunani),
the elixir of life, the liquid of life (Inggris), air suci (Indonesia).
Faktanya, air terlibat dalam semua kehidupan manusia, baik untuk minum
maupun ibadah ritual. Namun, air yang layak digunakan untuk minum dan ibadah tidak mudah diperoleh. Ada daerah
yang banyak airnya tetapi keruh sehingga tak sedikit yang krisis air minum. Malah
sekarang, paruh kedua September 2012 ini, begitu banyak daerah yang kekeringan.
Padahal kemarau ini belum melewati masanya, masih wajar-wajar saja. Bagaimana
kalau kemarau hingga Oktober atau November, apa yang akan terjadi? Pasti
memilukan. Bahkan membahayakan. Kalau
demikian, adakah cara untuk memperoleh air layak-minum, memenuhi syarat
kesehatan dan murah unit pengolahnya?
Teknologi Pengolah
Ada beberapa unit pengolah tepat guna yang dapat diterapkan karena
sederhana desainnya. Misalnya, DyGF (Dynamic
Gravel Filter) yang terdiri atas 3 atau 4 bak filter. Setiap bak diisi gravel, dengan media kasar di
kompartemen pertama dan berturut-turut media yang kecil di kompartemen
terakhir. Air mengalir turun melewati setiap kompartemen. Ada juga Upflow Roughing Filter Seri (URFS).
Karena kebanyakan akumulasi padatan terjadi di dasar filter dekat pipa
pengurasnya, maka URFS ini lebih mudah dibersihkan.
URFL (Lapis) terdiri atas bak filter yang berisi multilapis media mulai
dari yang media kasar di dasar bak hingga media halus di lapisan atas.
Keuntungan URF Lapis ini ialah persyaratan ruangnya kecil dan biayanya rendah
dibandingkan dengan HRF maupun URF Seri. URF Lapis sangat efektif untuk air
yang rendah sampai medium kekeruhannya
HRF (Horizontal Roughing Filtration)
terdiri atas bak horisontal dengan 3 atau 4 ruang yang panjangnya bervariasi
dan dipisahkan oleh sekat (baffle)
dengan aliran horisontal. Setiap kompartemen diisi gravel, media kasar di kompartemen pertama dan berturut-turut media
halus di kompartemen akhir. Keuntungan HRF karena panjang medianya besar dan
kapasitas penyimpanan solid-nya juga
besar maka frekuensi pembersihannya menjadi jarang. HRF ini cocok untuk
mengolah air yang kekeruhannya tinggi. Tetapi HRF perlu lahan yang relatif
lebih luas daripada URF.
Konstruksi Filter
Biasanya filter
ini terdiri atas tangki, lapisan air, media filter, sistem drainase, dan
kontrol aliran. Tangki berukuran kecil bisa dibuat dari bahan plastik, fibreglass dan yang besar biasanya
berbahan beton. Jumlah tangkinya minimal dua buah agar yang satu dapat
dibersihkan sementara satunya lagi tetap beroperasi. Jumlah total unit yang
dibangun bergantung pada besar-kecilnya debit air yang diolah. Yang juga
penting adalah tinggi taraf muka air di atas media filter. Beda tinggi ini
memberikan head untuk proses filtrasi
melewati pasir. Kedalamannya bervariasi antara 0,5 - 1,5 m atau 1 – 1,5 m.
Adapun medianya
berupa pasir dengan ukuran efektif (effective
size, ES) dan koefisien keseragaman (uniformity
coefficient, UC) tertentu. Tebal medianya antara 1 - 1.5 m atau 0,6 – 1,2
m. Media pasir ini berdiameter antara 0,15 – 0,35 mm, ES = 0,25 mm dengan UC kurang
dari 2 atau 3. Pasir harus dicuci sampai bersih, tidak mengandung tanah,
lempung, dan zat organik. Partikel yang sangat kecil akan mempercepat
penyumbatan sehingga frekuensi pembersihannya menjadi sering. Pasir yang tidak
seragam dapat mereduksi parasitas
(bukan porositas, porosity) antarpasir sehingga memperlambat aliran
air. (Cat: perviousness: parasitas, rongga antarpasir).
Setelah melewati
lapisan pasir tersebut, air mengalir di lapisan kerikil (gravel) yang fungsinya sebagai penopang dan pencegah pasir agar
tidak hanyut ke bagian outlet filter.
Menurut kebiasaan desain di Eropa, spesifikasi kerikilnya terdiri atas tiga
lapis, yaitu 2 - 8 mm, 8 - 16 mm, dan 16 - 32 mm. Di bawah kerikil ini lantas
dipasang sistem drainase (underdrain)
atau kolektor air dengan pola jaringan pipa. Yang terakhir ialah kontrol aliran
air. Pada filter besar, flowmeter
(misalnya venturimeter) dipasang untuk memonitor aliran air. Aliran ini
biasanya dinyatakan dalam liter per jam per m2. *
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home