A I R
Air Putih
Salah kaprah istilah ini. Sebab, air, yaitu senyawa yang rumus molekulnya H2O, pasti tidak berwarna. Yang putih warnanya adalah air yang dicampur dengan susu. Namanya air susu atau susu. Susu ini mengandung beragam zat kimia, ada protein, lemak, vitamin, mineral, juga karbohidrat. Kalau ditanya, ”mau minum apa?”, jangan dijawab dengan: air putih. Jawab saja: air. Tentu yang dimaksud adalah air jernih, air bening, air bersih yang layak diminum.
Air Jernih
Belum tentu air jernih layak diminum. Air yang tampak jernih boleh jadi dihuni oleh banyak jenis mikroba yang berbahaya bagi perut. Ada milyaran bakteri berbagai jenis mengisi air yang tampak jernih. Ada yang tidak patogen, ada juga yang patogen penyebab sakit tifus, kolera, disentri, diare. Mendidihkan air yang tampak jernih untuk diminum perlu sebagai pencegahan.
Air Keruh
Belum tentu air keruh tak layak diminum. Air yang tampak keruh boleh jadi bebas bakteri dan nihil zat berbahaya & beracun karena sudah suci hama, steril, sudah didisinfeksi, juga sudah diolah dengan teknologi membran sehingga bebas zat berbahaya dan beracun. Hanya saja, karena melibatkan rasa (hati) dan rasio (pikiran), maka kita biasanya memilih air jernih daripada air keruh. Padahal, seperti ditulis di atas, air jernih bisa saja tak layak diminum karena kaya bakteri, virus, dan/atau berisi zat berbahaya & beracun. (Catatan: air olahan membran 99,9% suci hama, tetapi dijadikan keruh lagi dengan membubuhkan suspended solid yang suci hama untuk pembelajaran kepada siswa dan mahasiswa).
Air Baku
Istilah ini digunakan untuk air yang akan diolah, akan dijadikan air yang laik diminum. Ia dapat berupa mata air, air tanah (dangkal & dalam), sungai, danau, waduk, laut, estuari, dll. Bahkan air hujan pun yang ditampung dalam cistern bisa dijadikan sumber air baku. Karena berbeda-beda kualitasnya, maka pengolahan air baku pun berbeda-beda. Ada yang sederhana saja, hanya dididihkan tapi ada juga yang harus diolah dengan teknologi yang rumit dan mahal biayanya.
Air Bersih
Salah tafsir dan sering diperdebatkan, istilah air bersih sangat populer di kalangan PDAM. Maknanya dipengaruhi oleh ”definisi” resmi yang ditulis di dalam peraturan pemerintah. Namun menurut kamus, leksikologi, justru air bersih adalah air yang layak, bahkan sangat layak diminum. Ia bersih, ia suci hama, ia mengandung senyawa yang bermanfaat bagi tubuh. Ia padanan dari kata clean water, bukan clear water.
Air Minum
Menurut istilahnya, yaitu minum, maka air ini adalah air yang layak diminum. Makna leksikalnya juga demikian, siap diminum, drinking water. Air olahan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) ada yang layak diminum, ada juga yang belum. Umumnya, air olahan filter seperti rapid sand filter, slow sand filter perlu didisinfeksi dengan kaporit atau zat lainnya agar layak diminum. Tetapi air olahan filter yang berupa membran, terutama jenis reverse osmosis, dapat langsung diminum.
Air Cuci
Semua air yang tampak jernih bisa digunakan untuk mencuci. Namun air yang banyak mengandung kation besi dan mangan dapat cepat memudarkan kain, terutama kain putih sehingga menjadi belel, kuning-kecoklatan. Alat-alat plambing seperti kloset, wastafel, lantai keramik, porselen dll juga cepat kusam. Air olahan PDAM, selain sebagai air minum, juga digunakan untuk MCK. Air PDAM ini biasanya dididihkan dulu lalu dibiarkan mendingin sebelum diminum. Ada juga yang mengolah lagi air PDAM ini di rumahnya masing-masing dengan teknologi membran yang banyak dijual di toko.
Air Limbah
Semua air yang digunakan untuk berbagai-bagai kegiatan akan berubah menjadi air limbah. Ada air limbah rumah tangga (domestik), ada air limbah industri, dan air limbah yang karakteristiknya sama dengan air limbah rumah tangga seperti kantor, mall, hotel, rumah sakit, dll. Semua air limbah, teoretisnya, harus diolah karena berpotensi mencemari lingkungan. Banyak ragam cara dapat diterapkan untuk mengolah air limbah, tetapi tidak semua cara itu dapat efektif dan efisien mengolahnya. Satu teknologi pengolahan berbeda dengan teknologi lainnya, ada positif, ada negatifnya. Teknologi sederhana, biasanya murah harganya, kemampuannya juga lebih rendah dibandingkan dengan teknologi yang lebih lengkap. Hal yang sama terjadi pada teknologi pengolahan air minum.
Air Seni
Semua dunia seni, baik itu seni suara, seni lukis, seni pahat, dan seni-seni lainnya, pasti melibatkan orang-orang. Nah...., orang-orang ini pasti juga mengeluarkan air limbah setiap hari justru agar sehat. Air yang dibuang inilah yang disebut air seni meskipun bukan seni. Tapi...., semua orang yang bukan orang seni, bukan seniman, juga membuang air seni. Yahh... begitulah, nama seni ini menjadi salah kaprah jugakah? Entahlah. Eh sorry... “jenis air” terakhir ini agak ngelantur karena mata sudah ngajak tidur, ingin ke kasur, lalu mendengkur. Eh..., gak kok, gak mendengkur. Hehehe. Adakah orang yang pernah mendengar langsung dengkurannya? Banyak orang membantah dibilang mendengkur saat tidur karena ia memang seumur-umur belum pernah mendengar dengkurannya. Hehehe... sudah dulu ya, soalnya makin ngelantur aja nih tulisanku. Bisa sesat nanti. Bukan aliran air, tapi aliran sesat, sat, sat sat.... satelit. :):) *
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home